/
bee

Lebah

By Charlie Hartono - 5:00:00 am



*Melodi Pagi di Pekarangan – Malawi, 1 Januari 2018


 Alam selalu punya cara untuk mengajarkan kita banyak hal.

Lewat kepakan sayap burung, maka lahirlah konsep pesawat terbang. Dari cara ikan berenang, akhirnya tercipta metode membuat pola pakaian renang standar Olimpiade. Ternyata, dari lebah pun kita bisa belajar beberapa pola hidup menarik yang mungkin dapat diaplikasikan di tahun yang baru ini.

Kepemimpinan
Lebah hidup berkoloni di dalam sebuah sarang yang terdiri dari tiga hirarki organisasi:
a. Seekor Ratu Lebah bersengat  – mempunyai tanggung jawab untuk memimpin sarangnya dengan tugas utama mengerami kurang lebih 3,000 telur bakal calon bayi lebah berikutnya. Juga, dalam memimpin sang Ratu mengeluarkan sejenis hormon kimiawi (semacam pheromone) dari tubuhnya untuk menjaga keseimbangan perilaku para lebah dalam koloninya. Ratu Lebah sengaja menyebarkan bau feromon dalam dirinya sehingga membuat lebah pekerja tidak tertarik untuk kawin. Sebaliknya, dia ingin menarik lebah jantan untuk kawin dengannya. Juga, ratu lebah menghasilkan bau unik pheromon ini untuk mengabarkan koloninya bahwa ia masih hidup dan sehat. Dengan kata lain, meskipun berkelamin betina namun Ratu patut di segani dan dihormati karena memegang peranan yang sangat penting dalam proses regenerasi dan juga memastikan keseimbangan dan keharmonisasian anggotanya.

b. 50,000 – 60,000 Lebah Pekerja betina yang mempunyai tugas utama mencari makan makanan (serbuk sari dan nektar dari bunga), membangun,  melindungi sarangnya, membersihkan dan memberikan sirkulasi udara pada sarang dengan mengepakkan sayapnya. Lebah pekerja adalah yang paling banyak dari segi jumlahnya yang hampir mencakup 90% dari keseluruhan populasi koloni. Dan, mereka adalah satu-satunya jenis lebah yang paling sering dilihat manusia terbang mengelilingi sarangnya. Komitmen, konsistensi serta kegigihan mereka dalam kerja team patut di acungkan jempol.

c. Ratusan Lebah Jantan. Mereka tidak memiliki sengat dan tugas utama mereka bukan untuk mengumpulkan serbuk sari atau makanan, melainkan untuk kawin dengan sang Ratu Lebah. Ini mungkin kelihatannya seperti pekerjaan yang menyenangkan, namun jika dalam koloni itu kekurangan makanan, kelompok lebah jantanlah yang pertama akan diusir dari sarang. Cukup fair, kan?



Komunikasi
Untuk berkomunikasi, lebah pekerja melakukan serangkaian gerakan menari, sering disebut sebagai "tarian waggle", untuk mengabarkan Lebah Pekerja lain bahwa ada lokasi sumber makanan 150 meter dari sarangnya. Lebah Pekerja menggunakan dua variasi tarian waggle untuk mengarahkan lebah lain ke sumber makanan yang lebih dekat ke rumah. 

Tarian melingkar - untuk memberitahukan anggota koloni lainnya bahwa ada makan dalam jarak 50 meter dari sarang mereka. Tarian bulan sabit - untuk pengingat bahwa adanya makanan dalam jarak 50-150 meter dari sarang mereka. 

Sungguh kerjasama yang sangat kompak, bukan?


Tujuan Hidup
Selama musim dingin, lebah pekerja bisa bertahan hidup sampai sembilan bulan lamanya. Akan tetapi pas musim panas, mereka jarang bertahan lebih lama dari sekitar 30-45 hari (6 minggu). Dengan rentang usia seekor lebah pekerja yang singkat, mereka tahu betul kapasitas dan tugasnya di dunia ini. Sangking telatennya, lebah telah memproduksi madu sejak ratusan tahun yang lalu - melebihi usia kita semua
.

Setiap lebah pekerja hanya memiliki satu kali sengatan sebagai peluru untuk melindungi diri mereka dari ancaman. Di saat yang bersamaan setelah lebah pekerja menggunakan sengatnya, mereka akan mati. Otak lebah berbentuk oval dan menyerupai biji sesawi, namun memiliki daya ingat yang sangat kuat terutama mengkalkulasikan efisiensi dalam mencari makanan.


Etos Kerja
Sepanjang jam terbang hidupnya, lebah pekerja hanya mengerti tentang bagaimana menghasilkan produk yang terbaik dan sempurna. Gerombolan lebah pekerja harus menempuh jarak 14484.1 km – tiga kali putaran bumi untuk mengumpulkan sari madu dari 2 juta bunga demi menghasilkan 0.45 kilogram madu. Seekor lebah pekerja punya kecepatan terbang 25 km per jam dan mengepakkan sayapnya 200 kali per detik - itulah suara "Bzzz Nggg" yang kita sering dengar. Pun, kecepatan kepak sayap lebah jauh melebihi burung Kolibri.  Kehebatan lainnya, dalam sekali perjalanan untuk mengumpulkan madu, seekor lebah pekerja dapat menyambangi antara 50 hingga 100 bunga. 


Mutu Produk
Sekarang dari sisi kualitas produknya sendiri: Madu. Kandungan alamiah dalam madu seperti vitamin, enzim, fruktosa, gula, mineral dan air telah dikenal banyak orang. Selama ini madu telah digunakan sebagai peningkat stamina dan fungsi otak. Ga heran para atlet banyak mengkonsumsi madu sebelum bertanding. Madu juga diyakini sebagai obat penyembuh untuk sakit tenggorokan, pencernaan, kulit dan demam. Madu juga banyak dipakai sebagai antiseptik alamiah untuk mengobati luka bakar dan potong. Madu pun dikenal awet dan tahan lama. Seorang penjelajah pernah menemukan setoples madu berusia 2,000 tahun di dalam kuburan di Mesir dan masih enak rasanya!

So, begitu keren kan filosofi yang bisa kita garis bawahi dari kehidupan Lebah. Makhluk serangga kecil tapi mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam eksistensi manusia. Semoga kita bisa belajar dari mereka :)

  • Share:

You Might Also Like

0 comments